Indonesia English
Jumat, 29 Maret 2024 |
Nasional - Olahraga

Ahok: Yang Masalah Tuh Jakmania, Sudah Enggak Becus Olahraga Ributnya Jago

Jumat, 16 Oktober 2015 20:29:03 wib - Komentar
Basuki T Purnama.

Jakarta, (Banten88.com) – Jelang partai final piala Presiden antara Persib maung Bandung versus Sriwijaya FC Palembang, yang akan menghabiskan laga tandingnya di Gelora Bung Karno (GBK) membuat petugas kepolisian harus benar-benar bekerja ekstra untuk mencegah dan mengantisipasi bentrokan antar pendukung. Meski superter the Jakmania-sebutan suporter Persija akan bersikap netral, namun bebotoh suporter Persib dikhwatirkan akan terpancing.  

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa malu dengan perhelatan final Piala Presiden 2015. Sebab, laga final turnamen tersebut justru tidak melibatkan klub asal Ibu Kota, Persija Jakarta.  Namun, di sisi lain, pemberitaan laga final justru dihebohkan dengan potensi kericuhan yang akan ditimbulkan pendukung Persija, The Jakmania. 

"Nah itu dia, mohon maaf nih, yang paling masalah tuh Jakmania sebenarnya. Sudah enggak becus olahraga, ributnya jago. Ini masalah," ujar Ahok  saat rapat koordinasi kesiapan pengamanan final Piala Presiden 2015 di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/10). 

Final Piala Presiden pada Minggu (18/10) lusa akan mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Pertandingan yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo itu rencananya akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.  "Hari ini memalukan buat Jakarta. Masa yang tanding Persib lawan Sriwijaya. Memalukan. Ini ada yang enggak beres di kita," ujar Ahok disambut tawa para peserta acara. 

Selain Ahok, rapat koordinasi kesiapan pengamanan final Piala Presiden juga dihadiri Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, perwakilan dari pendukung Persib, perwakilan dari The Jakmania, Ketua Steering Committee Turnamen Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.

Sementara Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto mengatakan, dia telah mengabarkan permintaan kepolisian kepada para anggotanya terkait final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC di GBK. Polisi meminta agar The Jakmania menjadi suporter tuan rumah yang santun dalam menyambut puluhan ribu bobotoh yang hendak datang ke Jakarta.

“Sejauh ini kami sudah membantu polisi dengan berkomunikasi ke anggota. Sebenarnya, kami terus berkomunikasi mengenai hal itu dengan temen-temen Jakmania,” ujar Richard, yang dikutip dari Kompas.com.

Sebelum memutuskan untuk mengizinkan laga final tersebut, polisi sebenarnya telah mengundang The Jakmania untuk menjelaskan pertimbangannya. Richard berkomitmen untuk mengikuti saran kepolisian. “Sejak berkoordinasi, kalau polisi optimistis tidak akan ada bentrok, kami juga harus optimistis dan menjaga tidak terjadi keributan,” tuturnya.

Awalnya The Jakmania menolak keputusan promotor Mahaka Sports and Entertainment untuk menggelar final di kandang mereka. Namun, Mahaka tetap menggelar final di SUGBK. Akhirnya, The Jakmania meminta keadilan dengan menuntut kepolisian untuk melakukan pengamanan serupa jika mereka hendak mendukung Persija Jakarta di Bandung.

Meski Richard telah mendukung langkah perdamaian antarsuporter, perseteruan di dunia maya tetap tak terhindarkan. Di media sosial Twitter, misalnya, sebagian anggota The Jak menyerukan tagar #TolakPersibMainDiJakarta.

Aksi tersebut merupakan keresahan The Jakmania yang tetap meyakini akan terjadi bentrokan di Jakarta. Dari Bandung, sekitar 500 bus akan mengangkut puluhan ribu bobotoh menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. “Sesuai kuota tiket yang disediakan Mahaka sebanyak 30 ribu lembar, jadi kami harus menyiapkan 500 bus menuju GBK,” ujar Yana Umar, dirigen Viking. (Dang)

KOMENTAR DISQUS :

Top