SERANG, (Banten88.com) – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Provinsi Banten, Rabu (3/6). Dalam aksinya, mereka menuding semua fraksi partai politik yang duduk menjadi anggota dewan adalah koruptor. Demonstrasi mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat anggota Dalmas Polda Banten, dan aksi ini diwarnai kericuhan mahasiswa dengan polisi.
Aksi PMII yang difokuskan di halaman gedung DPRD Banten, menjadi memanas disaat para pendemo memaksa masuk ke dalam gedung wakil rakyat tersebut. Saling dorong pendemo dengan polisi tidak bisa dihindari, saat mahasiswa memaksa masuk untuk bertemu dengan ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah.
Ketatnya barisan pengamanan, membuat mahasiswa tidak bisa menembus barikade aparat, mereka dihalau keluar halaman. Melihat penjagaan begitu ketat, membuat para demonstran semakin beringas. Dalam sekejap mereka melakukan aksi blockade, akses jalan menuju kantor ditutup. Bukan hanya itu, kendaraan dinas ber-plat merah yang melintas di lokasi aksi dihentikan dengan jalan paksa.
Kericuhan akhirnya memecah saat salah seorang mahasiswa memukul lalu menendang kendaraan dinas yang melaju tidak mau berhenti. Melihat aksi semakin brutal, polisi bertindak, aksi saling kejar antara petugas dan mahasiswa tidak bisa dihindari lagi. Mereka terlibat baku hantam, meski sesaat suasana kembali mereda.
Aksi PMII dalam orasinya menyampaikan soal keboborokan anggota dewan. Mereka menuding, banyaknya oknum anggota dewan yang bermain proyek dan menyunat sejumlah program yang ada di SKPD Provinsi Banten. Karena ulah para wakil rakyat itu, berdampak terhadap tidak berjalannya program yang digulirkan pemerintah menjadi tidak berjalan.
“Anggota dawn mestinya melindungi rakyat, dan bekerja untuk rakyat, bukan bisanya nyunatin proyek, bagaimana Banten mau maju jika mental anggota dewannya korup semua,” orasi pendemo dalam aksinya.
Korlap aksi PMII Vredo mengatakan, adanya pemotongan proyek antara 15 hingga 25 persen yang dilakukan oknum dewan terhadap sejumlah kegiatan yang ada di SKPD Banten, membuktikan keserakahan mereka yang mengeruk APBD Banten. "Mereka itu oknum dewan yang kerjaannya merampok uang rakyat, kita bongkar kebusukannya,” pekik Vredo.
Puas menyampaikan orasi,mereka pun membubarkan diri dibawah guyuran hujan mereka berjalan sambil meneriakan yel..yell..dan sempat membuat arus lalu lintas di sekitar aksi mengalami kemacetan panjang. (Dang)