Indonesia English
Rabu, 17 April 2024 |
Nasional

BAGIKAN CINDERAMATA RUMAH SAKIT SEKAR KAMULYAN PERINGATI HARI ORANG SAKIT SEDUNIA

Rabu, 12 Februari 2020 15:02:46 wib - Komentar
Dari kiri ke kanan Perawat Frans, Suster Gabriela, Suster Hapy Esther, Suster Myrna dan Suster Angela Titin Nartiningsih. Tidak tampak Suster Neny yang sedang cuti.

CIREBON,(Banten88.com): SETIAP tanggal 11 Februari Gereja Katholik merayakan Hari Orang Sakit Sedunia. Rumah Sakit Sekar Kamulyan yang berlokasi di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020) juga merayakan Hari Orang Sakit Sedunia.

Seperti dituturkan Suster Angela Titin Nartiningsih dari Unit Hemodialisa kepada Banten88.com  bahwa peringatan ini bukan berarti kami merayakan orang yang sakit. Namun kami mendoakan kepada yang sakit agar diberi keselamatan dan kesembuhan.

Dalam kesempatan tersebut, Suster Titin, demikian Suster Angela disapa akrab, meminta kepada seluruh pasien agar terus semangat dan kami akan terus memberikan dukungan dengan memberi pelayanan yang penuh cinta kasih, tuturnya.

Perayaan Hari Orang Sakit se Dunia di RS. Sekar Kamulyan, masih urai Suster Titin, diawali dengan acara Misa pagi dipimpin Pastor Harinol OSC diikuti sekitar 300 karyawan rumah sakit. Setelah Misa usai, seluruh karyawan dan suster terlibat langsung mendatangi pasien rawat inap untuk membagikan cinderamata bukti cinta berupa tas dan bunga warna merah tanda kasih sayang.

Di Unit Hemodialisa, Suster Titin didampingi Suster Hapy Esther, Suster Myrna, Suster Gabriela dan perawat Frans membagikan cinderamata kepada seluruh pasien. Tidak tampak Suster Neny karena sedang cuti.

Saat membagikan cindera mata kepada pasien bernama Entar dari Cikijing Kabuoaten Majalengka juga kepada pasien Aan dari Luragung serta pasien lainnya, dengan rendah hati Suster Titin mengatakan, pemberian cindera mata ini terkait dengan peringatan hari orang sakit sedunia, jangan dilihat nilainya. Tapi ini merupakan bukti cinta kasih kami, ujar Suster Titin yang disambut tepuk tangan dan senyum riang para pasien.

Dalam kesempatan tersebut, wartawan media cyber banten88.com yang menjadi pasien salah satu pasien di Unit Hemodialisa karena kerusakan Ginjal juga menerima cinderamata yang diserahkan langsung oleh Suster Myrna.

MEMILIH RS SEKAR KAMULYAN

Rumah Sakit Sekar Kamulyan berdiri sejak 1965 boleh dikata ini merupakan rumah sakit senior di Wilayah III Cirebon meliputi Kuningan, Cirebon, Indramayu dan Majalengka. Tentu reputasinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terukur dan teruji kepada masyarakat tak perlu disangsikan lagi.

Dari segi mutu pelayanan kesehatan, RS Sekar Kamulyan telah meraih Sertifikat Akreditasi sebagai pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan dari Menteri Kesehatan.

Penghargaan lainnya adalah dua kali berturut - turut meraih sertifikat Lulus Akreditasi Tingkat Paripurna dengan simbol pelayanan kesehatan Bintang 5.

Rumah sakit ini konsisten dengan kredonya " Pancen Welas Asih ka Sesami " yang artinya penuh limpahan kasih sayang kepada sesama.

Pasien berobat tidak ditanya apa suku dan agamanya. Tapi apa penyakitnya. Semua pasien berhak mendapat pelayanan kesehatan yang sama.

Penulis yang menjadi pasien di Unit Hemodialisa merasakan getaran kemanusiaan itu. Suster dan perawat pria di unit ini memiliki human relations yang baik. Pandai membangun suasana menjadi cerah dan riang gembira dengan humor - humor segar. Profesional dibidang dialiser (cuci darah), sabar, teliti dan cekatan.

Sikap - sikap suster dan perawat pria yang sangat " friendly " secara psikologi ini juga merupakan obat mujarab bagi pasien untuk tumbuh harapannya. Dari lubuk hati paling dalam kami sampaikan, sebenarnya betapa pedih penderitaan para pasien hancur ginjal.

TAK DIPUNGUT BIAYA TAMBAHAN

Para pasien di Unit Hemodialisa RS Sekar Kamulyan yang melakukan cuci darah mendapat snack dan minuman bisa teh atau bubur kacang hijau guna menambah daya tahan tubuh. Klausul ini tentunya tak ada dalam BPJS.

Kebijakan lain yang meringankan pasien adalah pihak rumah sakit tidak membebankan biaya tabung Dializer (cuci darah) seharga Rp.200.000,- kepada pasien. Demikian pula untuk suntikan penambah HB (Hemoglobin) dengan tarif Rp.200.000,- juga tidak dibebankan kepada pasien.

Hemoglobin adalah komponen dalam sel darah merah yang berperan penting untuk mengikat oksigen dalam darah. Ketika tubuh kekurangan Hemoglobin, maka akan terjadi animea yang dapat menimbulkan sejumlah keluhan dan gangguan kesehatan.

Kemudahan lainnya yang diperoleh pasien misalnya untuk obat memperlancar BAB untuk pasien di Unit Hemodialisa juga tidak dipungut biaya. (SS).

KOMENTAR DISQUS :

Top