Indonesia English
Senin, 09 September 2024 |
Kesehatan

BANYAK NIAN PROBLEM BARU YANG DIHADAPI. PASIEN CUCI DARAH TIDAK BISA SEMBUH TOTAL TAPI BISA HIDUP LAMA.

Rabu, 13 September 2023 16:03:40 wib - Komentar
Teka foto : MESIN pencuci darah andalan penderita gagal ginja

 

Oleh Seno Supono, Jurnalis senior media cyber Banten88.com

SAYA ingin menuangkan pengalaman pribadi saya sebagai pasien cuci darah (Hemodialisa). Tentu apa yang saya alami tidak sama dengan pasien lain, karena setiap pasien punya problem masing-masing. 
Jika pasien terlampau banyak minum akan dilanda sesak nafas dan itu sangat berbahaya. Namun saya tak pernah mengalami hal tsb. Jika kebanyakan cairan di tubuh, saya akan muntah - muntah. Tapi setelah muntah badan terasa enak.
Saya sudah hampir 4 tahun menjadi pasien cuci darah. 
PENUH DERITA
Tahun - tahun pertama cuci darah, hal yang saya hadapi adalah muntah yang berkepanjangan, lalu dari pelataran rumah sakit menuju ruang Hemodialisa, badan saya lemas dan harus menggunakan kursi roda. Meski tidak setiap saat, namun sering saya alami.
Penderitaan lainnya adalah tulang serasa remuk jika usai cuci darah dan baru normal esok hari sekitar jam 3 sore. Pulang cuci darah muntah-muntah sepanjang perjalanan, dibarengi rasa lemas tubuh yang tidak terperikan. Badan serasa sangat tidak enak.
Sudah demikian, badan setiap hari lemas terus. Kekuatan phisik rasanya tinggal 50 persen saja.
Saat cuci darah karena  bisa ditarik hingga angka 5000 mili liter. Ini tentu membuat badan menjadi sakit dan sangat tersiksa. Dampak lain, kecepatan mesin dializer tidak bisa maksimal dalam mencuci darah, paling diangka 200 saja yang mestinya bisa 320 kalau tubuh tidak digenangi air. Jika dipaksakan mencuci darah dengan kecepatan 320, jantung pasien dikhawatirkan terganggu, tutur Suster Nanik. Meski ia bertugas diruang Hemodialisa tergolong baru, namun cukup terampil dalam praktek dan teori merawat pasien.Suster Nanik terlihat rapi dalam system administrasi personal pasien.
Jika mencuci darah tidak maksimal dan racun dalam tubuh belum bersih, dampak yang saya alami adalah pada pengecapan (lidah) yang terasa pahit sepanjang hari.
Hidup yang sudah pahit karena didera sakit, masih dibarengi rasa lidah yang pahit pula.
Penderitaan saya makin bertambah, karena
saya punya back ground penyakit DM (Diabetes Melitus), jika telat makan, badan lemas tiada tara dan 
Keringat mengucur deras darisekujur tubuh.
Memang orang yang sudah cuci darah, harus makan protein dua kali lipat dari orang normal agar HB nya tinggi.
Sejauh ini HB saya fluktuatif dikisaran 10 koma atau 9 koma.
TOURING
Namun ditahun pertama itu, juga ada sesi badan terasa enak. Hal itu saya manfaatkan menyalurkan hoby touring dengan sepeda motor ke Majalengka dan ke Bandung.
Filosofi saya menghadapi penyakit adalah pasrah atau nrimo serta memelihara hati yang gembira. Karena hati gembira, menurut saya adalah salah satu obat mujarab.
Jika dirumah saya selalu menghibur diri dengan bermain gitar dan mendengarkan lagu nostalgia zaman saya SMA ditahun 1976, seperti lagu Koes Plus, Panbers, The Mercys, Dlloyd, Favourites Group serta Trio Bimbo & IIn Parlina.
PERANG LAWAN AIR
Yang agak berat bagi saya adalah perang melawan air. Saya mungkin tahu setiap cuci darah jika terus-terusan ditarik diangka 4000 atau 5000 apa yang terjadi? Itu pasien  bisa digotong ke IGD.
Saya punya pengalaman dua kali digotong keruang IGD. Pertama, saat cuci darah tak sadar jarum lepas & tiba-tiba  darah tumpah cukup banyak dikasur rumah sakit. Selanjutnya saya kunang-kunang lalu pingsan.
Kedua, tekanan gula darah saya hanya 50, saya pingsan dan ketika sadar sudah berada di IGD.
Saya akui berat nian mengurangi minum. Cuaca panas terik makin menyiksa saya, selalu haus bagai dipadang tandus. Saya sedang berjuang keras agar maksimal ditarik 3000. Semoga bisa. Tapi angka itu belum ideal. Seharusnya bisa ditekan sampai ke angka 1000 atau 2000 sudah termasuk beban makan dan minum. Sehingga mesin dializer bisa   membersihkan racun dalam tubuh secara maksimal dengan kecepatan 320.
TERIMAKASIH SUSTER
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada para suster dan perawat yang sudah hampir 4 tahun merawat saya.
Antara lain Suster Aurele Myrna Luciana, dia selalu rewel kalau saya banyak minum. Tapi hatinya sangat baik dan raut wajahnya ramah.
Sr.Myrna ingin agar saya disiplin dan sehat. Jika saat cuci darah ditarik 5000, saya pasti kelojotan. Suster Myrna lalu menyuntikan obat di mesin dan badan saya terasa enak.
Saya juga ingin mengucapkan terimakasih pada Sr.Gabriella E yang penuh kasih. Candaannya membuat pasien terhibur. Dan tak segan-segan memberikan teh manis kepada saya saat tekanan gula darah saya menurun.
TERKENDALI
Setelah hampir 4  tahun jadi pasien cuci darah, saya mengambil kesimpulan bahwa meski tidak bisa sembuh total atau normal, pasien cuci darah bisa hidup lama. Karena kata Suster Titin Angela, pasien gagal ginjal tidak berarti gagal hidup.
Sedangkan perawat Frans Jaja mengatakan, oksigen dalam tubuh  minimal diangka 90. Sedangkan oksigen di tubuh manusia bisa mencapai 100, tapi itu jarang, tuturnya. Adapun oksigen saya berkisar diangka 97-98.
Tekanan darah saya jaga diangka 140/80. Jika naik tekanannya diangka 170, badan saya masih terasa enak. Sedangkan tekanan gula darah saya diangka 100 - 120.
Dengan berat badan 57 kg, badan terasa nyaman dan tidak pernah lemas lagi. Semangat makan sudah normal. Salah satu problem yang saya alami adalah, mendadak tidak semangat makan meski lauknya kasta teratas yang didatangkan dari rumah makan legendaris sekalipun.
Problem ini datang biasanya dikisaran 3 atau 4 bulan sekali. Tapi problem itu, kini tidak pernah datang lagi.
Saya sudah bisa antar isteri kemana-mana pakai sepeda motor yang sebelum-sebelumnya badan selalu sempoyongan.
Sekarang, berangkat ke rumah sakit untuk cuci darah sudah bisa sendiri tak diantar sanak family.
TEKS PROKLAMASI
Saat peringatan Hari Merdeka ke 78 bulan Agustus 2023, saya mampu bertugas sebagai pembaca teks Proklamasi dengan suara lantang. Sedangkan pada acara hiburan saya menyanyi dua lagu yakni Suster Maria dan Hanya Dalam Mimpi dari band Dlloyd. Tahun lalu diacara yang sama, saya nyaris ambruk di panggung.
LAYANAN YANG BAIK
Layanan rumah sakit yang baik dan para suster  terampil membuat pasien semakin tenang saat proses cuci darah.
Itulah pengalaman saya sebagai pasien cuci darah yang sudah berjalan hampir 4 tahun. Semoga kisah ini bisa menginspirasi bagi siapa saja. Salam Sehat.

KOMENTAR DISQUS :

Top