SERANG,(Banten88.com): Kepemimpinan Komisaris dan Direksi PT Banten Global Development (BGD) yang baru diminta melakukan terobosan-terobosan yang dapat menghasilkan profit bagi Pemprov Banten. Soalnya, hingga saat ini bisnis yang dijalankan BGD belum pernah menguntungkan.
"Karena enggak pernah ada untung-untung. Ini dikasih modal kok enggak untung-untung," ujar Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah, kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, kata Asep, jajaran komisaris dan direksi baru diharapkan bisa melakukan perbaikan-perbaikan dari sektor kor bisnis. Menurutnya, BGD harus menjalankan bisnis yang realistis tidak muluk-muluk.
"Selama ini performance base (kinerja) BGD kurang baik. Mudah-mudahan dengan direksi yang baru ini mampu menggambarkan kor bisnis realistis, tidak perlu kerja sama dengan internasional lah, wong di daerah banyak yang perlu dibahas, dikelola," tuturnya.
Dalam waktu dekat, DPRD melalui Komisi III juga akan mengundang BGD untuk meminta gambaran bisnis ke depan.
"Sekarang lagi audit investigasi oleh badan publik independen. Nanti kita undang untuk memaparkan prospek bisnis ke depan. Bagaimana sebagai BUMD menangkap peluang investasi di Banten," ucapnya.
Secara pribadi Asep meyakini direksi yang baru saat ini akan bisa membantu BGD maju. "Kan mantan direksi BGD, saya kira beliau sudah berpengalaman, dan mampu berkoordinasi dengan kabupaten/kota," kata dia.
Menurutnya, selain karena tidak pernah untung, pergantian jajaran direksi BGD juga atas pertimbangannya sebagai Ketua DPRD Banten.
"Pj itu (memilih direksi) atas dasar surat dari ketua DPRD juga karena sebagai fungsi pengawasan, serta hasil evaluasi Mendagri, berkaitan dengan APBD, yang kemarin anggaran (untuk 2017) sementara di cut off itu," katanya.
Diketahui, Pemprov Banten mangganti seluruh jajaran komisaris dan direksi PT BGD. Perombokan itu merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara sirkuler (di luar RUPS).
Direktur Utama Sudibyo digantikan oleh Agus Ruswendi, sedangkan Komisaris Utama Asmudji HW digeser Ayip Muflich.
Kemudian, Iwan Ridwan selaku direktur juga diganti. Kini ada dua posisi direktur yakni A Fathoni Segia dan Entis Kushendar. Selanjutnya, komisaris dijabat Rasid Chaniago dan Koesnan A Halim. Sebelumnya hanya ada satu komisaris yakni Buyung Lalana.(ERN).