Serang,(Banten88.com): Petugas Unit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Polres Serang meringkus seorang mucikari saat sedangkan melakukan transaksi di sebuah hotel di Kota Serang, Banten. Tersangka DN alias BP, (22), warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang tidak berkutik ketika ditangkap saat menyerahkan wanita penghibur kepada pria pemesannya. Dari tersangka diamankan barang bukti uang sebanyak Rp2.350.000.
AKP Arrizal Samelino, Kepala Satuan Reskrim Polres Serang mengatakan tersangka mucikari berinisial DN itu sudah menekuni bisnis prostitusi itu sejak 2013. Kebanyakan wanita yang dijual oleh DN berstatus freelance dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.
"Pelaku sudah menjalankan bisnis prostitusi sejak 3 tahun. Umumnya wanita yang dijual ke pria hidung belang berstatus freelance yang kerap nongkrong," ungkap Arrizal Samelino, Selasa (30/3).
Lebihlanjut, tarif yang dipatok untuk sekali tidur dengan wanita piaraan DN ini berkisar antara Rp 2 hingga Rp 5 juta. Sementara komisi yang didapat oleh sang mucikari sebesar 15 % dari tarif sekali kencan. Sedangkan para pelanggan lebih banyak dari kalangan pegusaha. "Kalau harga sudah disepakati, si wanita bisa diantar ke lokasi yang disepakati. Bisa hotel di Kota Serang atau Cilegon," kata Kasat.
Dikatakan Kasat, tersangka DN ditangkap oleh tim Jatanras pimpinan Ipda Juwandi saat bertransaksi di sebuah hotel di Kota Serang pada Rabu (23/3) sekitar pukul 01.30 WIB.
Hingga saat ini pihaknya baru menetapkan DN sebagai tersangka, sedangkan si wanita pekerja dan pengguna jasa masih berstatus saksi.
"Saat ini kita masih mengembangkan kasus prostitusi ini untuk mengungkap adanya jaringan yang lebih besar lagi. Kita sudah dapatkan identitas pelaku lainnya di handphone DN. Tapi kita tidak sebutkan karena untuk keperluan pengembangan," tegas Arrizal.
Sementara DN bisnis prostitusi ini sudah dilakukan sejak tahun 2013. Pria kemayu ini mengaku mempunyai puluhan wanita binaan yang siap dipesan para pria hidung belang. Para wanita pelacur binaan DN ini tidak dilokalisasi disuatu tempat, namun siap dibooking jika ada pemesan.
"Mereka (wanita binaan) tidak ditampung di satu tempat tapi menyebar. Mereka mudah dihubungi jika ada pemesan," kata DN.(YAN).
