Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, tak ada toleransi dan menyerukan perang terhadap Narkoba. Hal ini dilakukan karena narkoba merupakan permasalahan multidimensional yang harus melibatkan lintas sektoral dalam penyelesaiannya.
Pernyataan perang dan tak ada toleransi terhadap narkoba itu di sampaikan Kepala BNN Provinsi Banten, Dr. Heru Februanto, MAP dalam acara Launching Peresmian Lembaga Pemasyarakatan Produktif, menuju Lapas Industri Tanpa Narkoba, di Lapas Kelas I Jambe Tangerang, Selasa, 8 Maret 2016,
Hadir dalam acara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Kapolda Banten, Brigjen pol Boy Rafli Amar, Kajati Banten,Kepala kantor wilayah Hukum dan Ham Banten, Danrem 052/ WK serta Bupati/ Walikota se Provinsi Banten.
Acara ini, juga digunakan sebagai momen sosialisasi gerakan STOP Narkoba di ProvinsiBanten. Secara bersamaan dalam acara tersebut dibagikan 5000 Stiker “Kampanye Perang Melawan Narkoba” untuk ditempelkan di berbagai tempat dalam wilayah provinsi Banten.
“Meskipun hanya berupa stiker bertulis Stop Narkoba, saya yakin langkah ini efisien, karena Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat, tentang bahaya narkoba, Mungkin orang berpikir sepintas.Tapi efeknya bias dirasakan jangka panjang,” tuturnya.
Stiker Stop Narkoba ini juga akan ditempelkan di seluruh Lapas di wilayah Provinsi Banten. Kegiatan Penempelan 5000 stiker Stop Narkoba ini, diawali dengan penempelan stiker secara simbolis oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Selanjutnya, dilakukan oleh Kapolda Banten, Brigjen pol Boy Rafli Amar, Kajati Banten, Kepala kantor wilayah Hukum dan Ham Banten, Danrem 052/ WK, dan Bupati/ Walikota se Provinsi Banten di Lapas Kelas I Jambe Tangerang.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menyampaikan, bahwa warga binaan dan pegawai Lapas harus bersih dari Narkoba. “Diharapkan dengan adanya Lapas Industri ini para warga binaan dapat memiliki kegiatan lain yang bermanfaat dan menjauhi narkoba,” tegasnya. (Advetorial. Sumber BNN Banten).
.jpeg)
