Indonesia English
Sabtu, 20 April 2024 |
Nasional

DOKTER RINA SUFRIANI : KESADARAN MASYARAKAT TAATI PROKES MASIH RENDAH

Rabu, 21 Oktober 2020 20:53:38 wib - Komentar
dokter Rina Sufriani saat bertugas sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Kuningan (Banten88.com) : KESADARAN masyarakat untuk mentaati Protokol Kesehatan (Prokes) yakni konsisten menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak, ternyata masih sangat rendah.
Bahkan Banten88.com sudah sering mergoki anak-anak usia sekolah SD dan SMP yang lalulalang berwajah cuek mengabaikan penggunaan masker.

Untuk mengetahui soal kesadaran masyarakat dalam mentaati Prokes serta layanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Sukamulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Berikut ini petikan wawancara Banten88.com dengan dr.Rina Sufriani, dokter fungsional di Puskesmas Sukamulya.

Banten88.com : Saya melihat anak-anak usia sekolah lalulalang tanpa mengenakan masker. Tanggapan anda?.
dr.Rina : Kita harus mengajak semua pihak untuk ikut mengkampanyekan dan melaksanakan pentingnya protokol kesehatan.
Banten88.com : Seberapa disiplin warga mentaati Prokes ?.
dr.Rina : Warga dalam mentaati Prokes masih sangat rendah. Masyarakat butuh teladan dan panutan dalam melaksanakan Prokes.
Banten88.com :
Kawasan Sukamulya masuk kategori zona ?.
dr.Rina : Zona A.
Banten88.com : Upaya Puskes terkait pemberantasan virus Corona?.
dr.Rina : Melakukan penyuluhan, testing dan racing serta rujukan untuk kasus bergejala.
Banten88.com : Tanggapan anda tentang pejuang kesehatan yakni dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang mendedikasikan jiwa raganya untuk merawat pasien Covid 19 ?.
dr.Rina : Bersabar dan ikhlas karena badai pasti berlalu.
Banten88.com : Apa saran anda untuk pemerintah?.
dr.Rina : APD terstandar harus selalu tersedia.
Banten88.com : Apa filosofi dalam bekerja ?.
dr.Rina : Bekerja untuk ibadah. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR.Ahmad).
Banten88.com : Siapa nama pimpinan Puskes Sukamulya dan apa kredo layanannya ?.
dr.Rina : Puskesmas Sukamulya saat ini dipimpin dr.Andri Sentanu dengan kredo layanan " Kesehatan Anda Harapan Kami ".
Banten88.com : Puskesmas Sukamulya melayani berapa Desa/Kelurahan dan berapa jumlah pasien yang dilayani setiap hari ?.
dr. Rina : Kami mengcover layanan 10 desa/kelurahan. Dalam sehari melayani antara 150 hingga 200 pasien. Namun sejak Pandemi Corona, pasien berkurang hingga 50%.
Banten88.com : Sebutkan layanan unggulan Puskesmas Sukamulya?.
dr.Rina : Pemeriksaan umum, Lansia, Gigi, Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan KB, Poli TB dan Poned.
Banten88.com : Sebutkan mayoritas penyakit yang diderita warga?.
dr.Rina : ISPA dan myalgia di Poli Umum dan Hipertensi di Poli Lansia.
Banten88.com : Faktor apa warga terkena penyakit tersebut?.
dr.Rina : Untuk ISPA belum banyak warga terapkan etika batuk dengan baik. Untuk kasus Myalgia, berhubungan dengan pekerjaan, kerja disawah dan lain-lainnya. Sedangkan hipertensi berkaitan dengan gaya hidup, juga diet.
Banten88.com : Bagaimana mendisiplinkan warga agar hidup sehat?
dr.Rina : Menggiatkan upaya promosi kesehatan, edukasi yang berkesinambungan. Dengan pengetahuan yang baik dari masyarakat, diharapkan terbentuk kesadaran untuk hidup sehat.
Banten88.com : Sebutkan fasilitas yang dimiliki Puskesmas Sukamulya?.
dr.Rina : Lab sederhana, pemeriksaan dahak untuk penderita TB, pemasangan KB dan IVA test, layanan persalinan serta poli gigi.
Banten88.com : Kami dapat informasi bahwa anda sering bertugas ke Tanah Suci Mekkah. Dalam rangka apa dan sebagai apa?.
dr.Rina : Saya adalah anggota TKHI atau Tim Kesehatan Haji Indonesia.
Adapun tugas saya sebagai TKHI adalah melaksanakan upaya promotif, preventif dan kuratif di Kelompok Terbang (Kloter).
Banten88.com : Sudah berapa kali melakukan tugas mulia tersebut?.
dr.Rina : Sudah dua kali yakni tahun 2011 dan 2018. Insya Allah tahun ini bertugas untuk ketiga kalinya. Tapi karena masih pandemi, Insya Allah bertugas lagi tahun berikutnya.
Demikian wawancara Banten88.com dengan dokter Rina Sufriani, dokter fungsional alumni Universitas Malahayati, Lampung. (Seno Supono).

KOMENTAR DISQUS :

Top