SERANG,(Banten88.com): Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah meminta PT Banten Global Development (BGD) transparan dalam melakukan proses akuisisi bank atau pembelian bank untuk mendirikan Bank Banten. Mengingat anggaran yang digunakan untuk melakukan akusisi bank tersebut tidak kurang dari Rp 1 triliun.
"Anggarannya bersumber dari APBD Provinsi Banten, maka PT BGD selaku BUMD Provinsi Banten dalam melakukan akuisisi bank harus transparan mulai dari taksiran harga hingga pengalihan saham serta nama banknya," kata Asep saat menjadi narasumber pada acara diskusi publik yang digelar Gerakan Pemuda Reformasi Indonesia (GPRI) Provinsi Banten dengan tema mempertegas proyeksi pendirian Bank Banten di Gedung Serba Guna (GSG) DPRD di KP3B, Curug Kota Serang, Kamis (12/11/2015).
Menurut Asep, permintaan transparan akusisi bank itu jangan diartikan DPRD Provinsi Banten tidak menyetujui pendirian Bank Banten."Kami tidak pernah menghabat proses pendirian Bank Banten, kami setuju Provinsi Banten memiliki Bank Banten. Hanya saja kami ingin akuisisi bank itu dilakukan secara terbuka agar bank yang akan diakusisi itu bisa diketahui kelayakannya," ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, M Yanuar yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, pendirian Bank Banten seharusnya sudah bisa direalisasikan pada tahun 2014, namun dikarenakan berbagai hal pendirian Bank Banten belum terwujud hingga tahun 2015 ini. "Pendirian Bank Banten itu sudah diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2012-2017, termasuk anggaran penyertaan modal kepada BGD sebesar Rp 1,3 triliun," kata Yanuar.
Pendirian Bank Banten, lanjutnya salah satu strategi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Banten secara mandiri. "Keberadaan Bank Banten juga bisa menggali potensi perekonomian masyarakat Banten, karena itu Pemerintah Provinsi Banten akan terus berupaya merealisasikan pendirian Bank Banten," ujarnya sambil menutup pembicaraan.(Adv).