Indonesia English
Senin, 04 Desember 2023 |
Advetorial

KONSEP NEO JIBLES IMITATOR KOES PLUS DALAM BERMUSIK TAK HENDAK JARING PENGGEMAR MILENIAL

Minggu, 03 Mei 2020 11:48:41 wib - Komentar
TAUFIK EKO HIDAYANTO leader Neo Jibles, band imitator Koes Plus dari Pacitan (Jatim).

JAKARTA (Banten88.com) :  ADA gejala yang tidak biasa dikomunitas penggemar band legendaris Koes Plus. Tersebutlah anak - anak muda milenial dari kota Pacitan (Jatim)  membentuk kugiran bernama Neo Jibles. Mereka memposisikan diri sebagai band imitator yang melestarikan mega karya sang legenda Kus Bersaudara dan Koes Plus.

Kenapa Neo Jibles dikedepankan, anak - anak muda yang tidak pernah menyaksikan kedigdayaan Koes Plus di blantika musik pop pada paruh 70 an, ternyata mampu memainkan musik Koes Plus mendekati aslinya. Bahkan ketika mereka manggung di You Tube mengcover lagu berjudul Penyanyi dari album Pop Kerontjong Koes Plus Volume 2 (1974), 600.000 penonton telah menyaksikan performance Neo Jibles.

Namun tidak ada gading yang tidak retak. Neo Jibles yang mampu menghadirkan musik Koes Plus mendekati aslinya, dikeluhkan gaya panggungnya.

Neo saat " on stage " penampilan "stage act " atau gaya panggung meminjam istilah majalah Aktuil, majalah musik yang amat berwibawa di paruh 70 an, gaya panggung Neo tidak rancak alias statis.

KOMENTAR OKIE T. RAHARDJO

Ketua Komunitas Koes Plus Jiwa Nusantara Surabaya yang juga sejarawan Kus Bersaudara dan Koes Plus mengomentari performance Neo Jibles. Kepada media cyber Banten88.com mengatakan, semua tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan mereka adalah lebih dalam menggarap musik Koes Plus, hampir tak ada cela. Mereka memainkan nyaris sempurna sesuai dengan lagu aslinya, urai Okie yang juga penulis buku sosok John Koeswoyo abang kandung Tonny Koeswoyo pendiri dan sponsor terbentuknya Kus Bersaudara 1962.

Namun kelemahannya masih tutur Okie yang menyimpan rapi mega karya Kus Bersaudara dan Koes Plus dalam bentuk digital, karena terlalu focus pada mirip dan plek seperti musik aslinya, maka mereka kehilangan kesempatan untuk bergaya saat tampil di panggung.

Masih ungkap Okie, penguasaan panggung dan komunikasi saat show masih kurang memadai. Bisa jadi lanjut Okie lagi, karena grogi disebabkan kurangnya jam terbang. Kalau mereka bisa mengasah gaya panggung, tentu lebih hidup lagi. Sebagaimana  dilakukan T.Koes Band yang mampu menarik penggemar usia muda. Demikian Okie T. Rahardjo.

TANGGAPAN WASIS SUSILO

Ketua Komunitas Koes Plus Jiwa Nusantara Nasional periode 1, Wasis Susilo juga mengatakan, Neo Jibles detail dalam penggarapan musik Koes Plus. Namun bermain musik di studio lalu disiarkan ke chanel You Tube, itu suasananya berbeda dengan bermain musik berhadapan langsung dengan penonton. Wasis menilai, Neo Jibles masih kekurangan jam terbang manggung dan perlu waktu 2 tahun minimal untuk mempetbaikinya. Ujar Wasis Susilo yang juga penulis buku berjudul Koes Plus Mencintai Nusantara Lewat Musik.

NEO DIMATA KUSWANTO

Bagi Ketua Komunitas Koes Plus Pengurus Daerah (Pengda) Tegal, Kuswanto Lelong, baginya Neo Jibles adalah band pelestari Kus Bersaudara dan Koes Plus, beranggotakan anak - anak muda dari Pacitan memang Jibles artinya mirip sekali. Karena asal mereka dari Jawa, kalau membawakan lagu - lagu  Jawa dari album Pop Jawa Koes Plus, sangat pas. Papar Kuswanto Lelong yang juga pemandu acara Koesplusan di Radio CBS Tegal setiap Selasa pukul 20.00 hingga jam 22.00 bersama penyiar Bambang dan penyiar putri Naba.

MEMBEDAH KONSEP NEO

Lalu bagaimana sebenarnya konsep Neo Jibles dalam bermusik. Berikut ini petikan wawancara media cyber Banten88.com dengan leader Neo Jibles, Taufik Eko Hidayanto.

Banten88.com : Bagaimana konsep Neo Jibles dalam bermusik ?.

Eko : Konsep kita adalah hobi bermusik khususnya memainkan lagu Kus Bersaudara dan Koes Plus. Tampil di komunitas Koes Plus atau punya penggemar, sama sekali bukan tujuan kami. Tujuan utama kami adalah melestarikan agar musik Kus Bersaudara dan Koes Plus selalu eksis dihati kami sendiri khususnya. Kalau eksis dihati masyarakat, itu berarti bonus.

Banten88.com : Tentang gaya panggung yang tidak rancak ?.

Eko : Gaya panggung Neo Jibles ya seperti itu. Kami memang kurang aksi panggung karena harus bermain detail, meskipun masih jauh detail dari musik aslinya. Kami membutuhkan ketelitian dan pikiran dan harus selalu focus. Itu sangat sulit sekali jika dibarengi dengan aksi panggung. Dasarnya kami memang bukan intertainer. Sehingga gaya panggung kami cenderung kurang aktif.

Banten88.com : Benarkah Neo hanya focus manggung di You Tube ?.

Eko : Sebenarnya kita bukan spesialis You Tube. Tapi karena Pacitan sangat minim wadah dalam mengexpresikan musik khususnya lagu - lagu Kus Bersaudara dan Koes Plus maka pilihan kami hanya You Tube saja. Disini tak ada cafe, restaurant serta tempat hiburan yang menjadikan wadah bagi pelestari Kus Bersaudara dan Koes Plus. Bahkan untuk acara pernikahan masih didominasi oleh organ tunggal.

Banten88.com : Dalam seminggu dapat manggung dari instansi atau perorangan berapa kali ?

Eko : Karena aktifitas masyarakat Pacitan kurang, maka band pelestari band Kus Bersaudara dan Koes Plus dan itu tidak hanya Neo Jibles, jarang sekali dapat job manggung. Apalagi ditambah Pandemi Corona sekarang ini. Intinya kami tidak ada job sama sekali.

Banten88.com : Neo Jibles sudah tenar, berapa tarifnya sekali manggung ?.

Kalau masalah tarif sih kami tak punya patokan harga. Yang jelas tarifnya tak jauh beda dengan nanggap Campur Sari atau organ tunggal dan lain - lain. Prioritas kami manggung dengan jarak tempuh yang dekat dulu misalnya di Kabupaten Pacitan. Mengingat kami masih butuh jam terbang manggung. Selain itu masing - masing personel punya kesibukan. Saya, Rizal dan Ricky masih harus bekerja. Ario sedang menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi.

Banten88.com : Manggung di You Tube dengan jumlah penonton ratusan ribu, ada aspek ekonomi yang diperoleh. Uang misalnya ?.

Alhamdulillah dari You Tube ada penghasilan walau tidak banyak, harus kami syukuri.

Banten88.com : Berapa jumlah penonton terbanyak dari lagu milik Koes Plus yang telah di cover ?

Eko : Untuk lagi Keroncong Penyanyi ditonton 600.0000 orang. Dan lagu Hatiku Hatimu dilihat 400.000 penonton

Banten 88.com : Kedepan lagu Koes Plus yang akan di cover judulnya ?.

Eko : Lagu Katakanlah dari album Koes Plus in Concert dan Cinta dari album Koes Plus 1979. (Seno Supono).

KOMENTAR DISQUS :

Top