Indonesia English
Sabtu, 22 Maret 2025 |
Nasional - Politik

Kubu Agung Laksono Pecat Tatu

Rabu, 13 Mei 2015 23:36:10 wib - Komentar
Ratu Tatu Chasanah

SERANG, (Banten88.com)– Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) versi Ancol, Agung Laksono terus melakukan manuver. Agung menggoyang semua lini basis kader Golkar yang menjadi kekuatan seterunya Aburizal Bakri. Setelah gagal mengambil alih ruang Fraksi Golkar di Senayan, kini Agung merontokan kekuatan musuhnya di daerah.

Kali ini sasarannya adalah Ketua DPD I Golkar Provinsi Banten, Hj Ratu Tatu Chasanah. Karena Tatu dianggap tidak konsisten untuk menentukan pijakan politiknya, akhirnya Tatu dipecat oleh Agung . Pemecatan Tatu oleh DPP Golkar kubu Agung Laksono, tentu saja membuat marah kader Golkar didaerah lain, mereka meminta agar Agung tidak arogan melakukan tindakan atas nama partai sesuai isi dari putusan sela.

Ketua DPD I Banten Ratu Tatu Chasanah  ketika dikonfirmasi wartawan mengaku tidak kaget mendengar berita tersebut. Keputusan DPP versi Ancol tidak perlu ditanggapi berlebihan, bahkan Tatu meminta, agar kubu Agung Laksono tidak melakukan maneuver, menunggu keputusan PTUN yang sudah memiliki putusan pengadilan yang sah. "Jangan seperti orang haus akan kekuasaan lah, daripada bikin manuver, kita tunggu putusan pengadilan, kasian kan kader kita di daerah lain kena imbasnya juga," ujar Tatu, Rabu (13/5).

Dikatakan Tatu, menyikapi ke-kisruhan di atas, mestinya kedua kubu patuh terhadap putusan sela yang memerintahkan kepada kubu Agung tidak melakukan kegiatan politik atas nama partai Golkar. Dia mengingatkan, agar kedua kubu, baik kubu Agung maupun kubu Ical tidak terus berkonflik, karena imbasnya berpengaruh besar kepada seluruh kader Golkar di Indonesia, utamanya yang akan mengikuti Pilkada serentak.

“Saya berharap agar kubu  manapun tidak memperkeruh suasana, maka jika terus berkonflik,kader  Golkar akan kehilangan hak untuk mengikuti Pilkada,” pintanya.

Sebelumnya, DPP Golkar versi Ancol, dibawah komando Agung Laksono tengah mempersiapkan kadernya yang akan mengikuti Pilkada serentak. Dalam rapat konsolidasi di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, tercetus sebuah ancaman bahwa Agung akan memecat siapa saja kader Golkar yang dianggap tidak loyal terhadap kepengurusan Golkar yang ia pimpin.

Dalam rapat konsolidasi tersebut, kepengurusan Golkar versi Munas Ancol rupanya tidak main-main dengan sikapnya. Maka, karena Tatu dianggap tidak loyal, Agung melakukan perombakan besar-besaran kepada struktur kepengurusan di DPD I Golkar Banten. Imbasnya, keluarlah keputusan tentang pemecatan Tatu

Dalam struktur barunya, DPP partai Golkar menetapkan Tb. Ace Hasan Syadzily menjadi Ketua DPD I Golkar Banten menggantikan posisi Tatu., Sementara untuk jabatan Sekretaris di isi oleh Yayat Biaro, sedangkan posisi Bendahara dijabat Puaddin. Selain merombak komposisi Tatu, beberapa nama lain yang masuk kepengurusan,DPP versi Ancol adalah A Zaki Iskandar sebagai wakil ketua, Tb Iman Ariyadi wakil ketua, SM Hartono wakil ketua, Suparman wakil ketua dan Andika Hazrumy wakil ketua.

Hebatnya, meski hanya Hartono saja yang hadir dalam rapat konsolidasi tersebut, sementara baik Zaki Iskandar, Tb Iman Ariyadi, Suparman, maupun Andika Hazrumy tidak hadir memenuhi undangan Agung Laksono, namun mereka dimasukan dalam kepengurusan penting di struktural DPD Banten. (Dang)

KOMENTAR DISQUS :

Top