Indonesia English
Sabtu, 22 Maret 2025 |
Politik

Pemenang Pilgub Banten Ditentukan 27 Februari

Jumat, 17 Februari 2017 09:50:25 wib - Komentar
Ilustrasi pilgub Banten 2017.

SERANG,(Banten88.com): Hasil perhitungan manual (real count) pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banten 2017, ditentukan pada 27 Februari oleh KPU Banten. Hal itu ditegaskan Ketua KPU Banten Agus Supriatna saat ditemui di Kantor KPU Banten, Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis (16/2).

“Kalau yang lewat website KPU RI itu untuk kepentingan informasi publik supaya lebih cepat. Resminya nanti oleh KPU tanggal 27 Februari,” kata Agus.

Dijelaskan Agus, perolehan suara berdasarkan data scaner C1 yang diupload oleh KPU kabupaten/kota terus bergerak. Ia pun meminta masyarakat Banten untuk bersabar.

Terpisah, Komisioner KPU Banten Pokja Kampanye dan Pencalonan Syaiful Bahri menegaskan, pihak KPU Banten sendiri masih terus melakukan real count melalui proses scan C1 dari delapan kota/kabupaten. “Scan ini 24 jam, kami harap masyarakat Banten bersabar. Kalau berbicara keakuratan, ini real count, kalau ada kesalahan bisa di revisi,” tegasnya.

Sementara itu, Dua lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count Pilgub Banten 2017 kompak menyatakan bahwa dengan tipisnya selisih antara dua pasang calon tidak bisa dijadikan patokan kemenangan salah satu Paslon.

"Sangat memungkinkan hasilnya akan berbeda dengan hasil real count KPU Provinsi Banten," kata Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indobarometer, melalui rilis yang diterima wartawan, Kamis (16/2).

Senada, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengungkapkan, hasil survei nya tidak bisa dijadikan prediksi kemenangan salah satu calon karena tipisnya perbedaan suara.

“Berdasarkan hasil analisis quick count (Pilgub Banten) tidak ada pasangan calon yang signifikan mengungguli lawannya. Dengan demikian hasil perhitungan cepat Indikator Politik Indonesia tidak dapat memprediksi paslon yang akan ke luar sebagai pemenang dalam Pilkada Provinsi Banten,” kata Burhanudin, melalui rilis yang diterima.

Lembaga survei Indobarometer menyatakan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy memperoleh suara sebesar 50,53 persen dan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif memperoleh suara sebesar 49,47 persen dengan sampling TPS sebanyak 300 buah dan Margin of Error nya 1 persen. Tingkat kepercayaan 99 persen, Metode penarikan sample yaitu multistage random sampling

Sedangkan Indikator Politik Indonesia menyatakan perolehan suara untuk Wahidin Halim-Andika Hazrumy sebesar 50,32 persen dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief sebesar 49,68 persen dengan Margin of Error nya 1,61 persen dengan sampling TPS yang disurvei berjumlah 300 buah.

Sekedar informasi, Pilgub Banten sendiri memiliki jumlah TPS sebesar 16.540 dan jumlah DPT nya sebanyak 7.955.282 orang.

Dihubungi terpisah, Tim sukses pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief (Rano-Mulya) Boni Triyana mengaku, pihaknya telah memiliki data perhitungan suara dari TPS yang ada di Banten. Namun, pihaknya belum bisa mempublikasikan.

“Jika ini di publis takut membuat resah masyarakat Banten. Oleh karena itu kita tidak akan mengeluarkan data tersebut dan menyerahkan sepenuhnya data hasil real count kepada KPU Banten,” kata Boni melalui pesan singkatnya.

Sementara, menanggapi hasil hitung cepat dua lembaga survei yakni Indo Baromater dan Indikator, pasangan Rano-Mulya bersepakat untuk menghormati penghitungan suara yang sedang berlangsung di KPU Banten.

 "Kami tidak ingin mendahului karena kami menghormati institusi formal penyelenggara pemilu. Kami juga menghormati lembaga-lembaga penyelenggara quick count yang tidak bisa memberikan kesimpulan apapun terkait pemenang pilkada Banten tahun ini,” kata Rano.

Ia menilai, proses yang dijalankan Indikator dan Indo Barometer itu pasti sudah memenuhi kaidah dan metodologi ilmiah bila akhirnya tak bisa menghasilkan prediksi apapun.

Pasangan tersebut juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga Banten yang telah memberikan kepercayaan. Embay juga mengajak kepada seluruh kader partai dan relawan untuk mengawal rekapitulasi yang tengah berlangsung.

"Kita harus antisipasi berbagai potensi kecurangan yang terjadi. Kita menghadapi kekuatan yang terlatih untuk memanipulasi hasil perhitungan," ujar Embay.

Embay juga meminta aparat penegak hukun untuk segera menumpas dan menindaklanjuti berbagai temuan dan indikasi kecurangan yang terjadi sebelum hari pencoblosan. “Kekuasaan yang berakhlaq karimah itu adalah kekuasaan yang lahir dari kehendak dan itikad tulus untuk mengabdi. Tidak boleh menghalalkan segala cara, tidak sepatutnya melakukan kecurangan,” katanya.(Okan).

 

KOMENTAR DISQUS :

Top