Indonesia English
Jumat, 29 Maret 2024 |
Seputar Banten

Perhutani Tebang Pohon Milik Warga

Selasa, 18 Oktober 2016 16:59:56 wib - Komentar
Lahan gundul.

LEBAK,(Banten88.com):Masyarakat Desa Tambak Kecamatan Cimarga,Kabupaten Lebak, Banten merasa dirugikan oleh tindakan yang dilakukan oleh pihak Perum Perhutani. Karena, ratusan tanaman karet, bambu dan pohon lainnya telah ditebang habis tanpa ada musyawarah terlebih dahulu dengan warga.

Seperti dikeluhkan  Alip yang didampingi sejumlah warga lainnya, pihaknya menuding Perum Perhutani dengan sengaja telah menebang habis pohon milik warga Desa Tambak tanpa ada pemberitauan atau sosialisasi terlebih dahulu dan tanpa adanya ganti rugi.

'' Padahal tanaman milik warga yang di tanam dilahan milik negara dasar kerjasamanya jelas,tanaman tersebut sumber mata pencaharian kehidupan masyarakat, dengan adanya penebangan sepihak yang dilakukan pihak Perum Perhutani, tentu merugikan dan berdampak terhadap masyarakat ,"ujarnya kepada sejumlah wartawan, Senin (17/10).

Menurut Alip, bahwa lahan yang selama ini ditanami pohon oleh warga masyarakat, terlebih dahulu sudah ada kesepakatan dengan pihak Perum Perhutani,bahwa dari hasil hutan  yang di garap oleh masyarakat tentu ada persentase untuk pihak Perum Perhutani.

''Kondisinya, kini lahan tersebut telah menjadi hamparan tanah yang gersang, dan menjadi suatu kerugian buat pemerintah dan masyarakat, padahal pemerintah telah menggemborkan suatu program Hutan ku Hijau, dan kini masyarakat kehilangan mata pencarian,''ucapnya.

Masih menurutnya, masyarakat sempat mempertayakan kepada pihak Perhutani, apa alasan penebangan  tanaman pohon milik warga desa tambak dan mereka menjawab lahan tersebut akan diganti dengan pohon akasia, dan saat kami menanyakan tentang kerugiaan masyarakat yang pohonnya telah ditebang habis,  tidak ada jawaban sampai detik ini.

Adanya persoalan ini,masyarakat berencana akan melakukan aksi demo besar-besaran  jika pihak Perum Perhutani masih tidak mau membayar ganti rugi dan kami akan melayangkan surat ke presiden dan kementrian

''Kami akan demo ke kantor Perhutani bahkan ke kementerian kalau perlu, karena ini menyangkut hak kami yang telah di kebiri oleh Perhutani,''ancamnya.

Hal senada juga dikatakan Ahmad (46),mengaku sangat kecewa dengan sikap Perhutani yang langsung menebang habis tanaman tanpa sosialisasi terlebih dahulu.

''Jelas saya kecewa, dengan menebang tanaman tanpa sosialisasi dengan warga, itu sangat merugikan kami selaku penggarap, padahal kami juga punya surat resmi dari Perhutani sebagai penggarap‎,''jelas dia.

Sementara Suherman, Kepala Desa Tambak mengaku sangat kecewa dengan pihak Perhutani yang telah merugikan warga Tambak yang berimbas kepada ekonomi masyarakat‎.

''Seluas 250 Hektar, pihak Perhutani  yang tanpa belas kasih menebang tanaman masyarakat tanpa ada sosialisasi dan ganti rugi. Padahal, masyarakat yang menggu‎nakan lahan Perhutani mempunyai ijin dari Perhutani dalam menggunakan lahan, dan warga juga selalu membayar kosering sebesar 25 persen tiap kali panen kepada RPH setempat,jelas Herman.

Herman menambahkan, kalau pihak Perhutani tidak mau memberikan ganti rugi terhadap warga, maka saya pastikan warga akan bergejolak dan saya selaku kepala desa tidak bisa untuk menahannya.

"Saya berharap agar Perhutani untuk segera melakukan langkah terhadap masyarakat Tambak yang telah dirugikan, minimal Perhutani mau mengganti rugi kepada masyarakat yang tanamannya telah habis ditebang, kalau tidak saya sebagai kepala desa tidak akan bertanggung jawab kalau masyarakat melakukan perlawanan,"tandasnya.(eli)

 

KOMENTAR DISQUS :

Top