Jakarta, (Banten88.com) - Pesawat Aviastar rute Masamba hilang kontak dalam perjalanannya menuju Makassar pada pukul 13.29 WIB, Jumat (2/10/2015). Pesawat yang mengangkut 10 orang itu merupakan pesawat perintis jenis Twin Otter DHC-6.
Pesawat Aviastar hilang kontak di Sulawesi Selatan. Pesawat tersebut terbang dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar. Berikut nama pilot dan 7 penumpang. Berdasarkan data yang diperoleh Kapolres Luwu Utara AKBP Muh Endro, kru terdiri dari 3 orang. Yakni pilot Captain Iri Afriadi, kopilot Yudhist, dan teknisi Sukris.
Sedangkan penumpang terdiri dari 5 orang dewasa dan 2 bayi. Berikut nama-namanya penumpang pewawat tersebut Nurul Fatin, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M Natsir, Bayi Afif, Bayi Raya"Kami masih koordinasi dengan pihak lain soal kejadian ini," kata Endro.
Kapolda Sulselbar Irjen Pudji Hartanto memerintahkan anak buahnya mengecek apabila ada laporan mengenai aviastar yang hilang. Perintah sudah disebar hingga ke Polsek. "Wilayahnya meliputi hutan, pegunungan, dan lautan," jelas Kapolda Sulselbar Irjen Pudji Hartanto, seperti dikutip detik.com, Jumat (2/10)
Sejauh ini dari Polsek yang ada belum ada laporan masuk. Pemantauan terus dilakukan. "Kami memonitor setiap perkembangan," tutur dia.
Pesawat itu berangkat dari Masambar sekitar pukul 13.29 WIB. Seharusnya tiba di Makassar pukul 14.39 WIB. Ada 10 penumpang yang terdiri atas 1 pilot, 1 co pilot, 1 teknisi dan 4 penumpang dewasa serta 1 anak, dan 2 bayi
Dikutip dari berbagai sumber, pesawat keluaran pabrik De Havilland Canada memang sangat terkenal di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Pesawat kecil itu dikenal handal untuk mendarat di bandara-bandara kecil di wilayah pelosok Indonesia.
Angka 6 menunjukkan seri ke-6 dari rumpun pesawat kecil yang dibuat pabrikan, sedangkan nama Twin Otter merujuk pada 2 buah mesin turbopropeler yang dicangkokkan pada sayap yang menggantung di atas badan pesawatnya.
Keunggulan dan kehandalan pesawat jenis DHC6 Twin Otter tampaknya memang sudah tidak diragukan lagi baik untuk penerbangan-penerbangan sipil berjadwal maupun tidak berjadwal, penerbangan umum. Pesawat ini juga handal untuk jalankan misi pemotretan udara, penyelamatan, meteorologi, ambulans udara dan lain-lain. Selain itu, dunia militer juga memakai pesawat ini untuk misi pengintaian dan patroli udara.
Pesawat yang hilang hilang tersebut belum diketahui Twin Otter seri ke berapa. Twin Otter punya 4 seri yaitu DHC6 100, DHC6 200, DHC6 300 dan yang terbaru ialah DHC6 400.
Pesawat DHC6 300 memiliki kapasitas maksimal 20 orang termasuk kru dengan panjang 15,77 meter dan lebar sayap 19,8 meter. Adapun kecepatan pesawat ialah 340 km/jam atau 210 mph dengan jarak penerbangan terjauh 1.690 km dan daya ketinggian 26.700 kaki.
Sedangkan DHC6 400 memiliki dimensi dan kapasitas yang sama. Tapi Twin Otter Seri 400 lebih bertenaga karena memakai mesin PT6A-34/35 dari Pratt & Whitney Canada serta peralatan elektronik dalam pesawat yang lebih maju dan bahan pesawat dari komposit yang lebih ringan. (Dang)