PANDEGLANG,(Banten88.com): Dibutuhkan 10.000 ton pupuk organik bersubsidi bagi tanaman padi dalam satu tahun di kabupaten Pandeglang, Banten. Rata-rata para petani menaman padi dua kali dalam setahun. Demikian dikatakan Wowon Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Banten dalam rangka pengawasan sinergitas program dan kegiatan Distanak Provinsi Banten dengan Distanak Pandeglang di Pandeglang, Kamis (7/5/2015).
"Setiap musim tanaman padi, para petani di Kabupaten Pandeglang hanya mendapatkan jatah pupuk organik bersubsidi sebanyak 2.600 ton. Kondisi ini tentu saja membuat para petani di Kabupaten Pandeglang setiap musim tanam selalu kekurangan pupuk organik bersubsidi," kata Wowon.
Selain itu, lanjut Wowon, saluran irigasi di Kabupaten Pandeglang banyak yang tidak berfungi. "Jadi melalui kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Banten ini, kami minta bantuan perbaikan saluran irigasi yang tidak berfungsi seperti yang terjadi pada lahan pertanian di Kecamatan Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Cimanuk, dan Kecamatan yang lain. Kami juga minta Pemerintah Provinsi Banten memberikan bantuan traktor kepada kelompok tani di Kabupaten Pandeglang agar para petani tidak menemui kendala ketika mumulai musim tanam," pintanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten, Imanudin Sudirman Karis mengaku akan menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Komisi II dengan Distanak Provinsi Banten, sehingga kendala yang dihadapi Distanak Kabupaten Pandeglang, terutama para petani dapat dicarikan jalan keluarnya.
"Kabupaten Pandeglang inikan merupakan daerah pertanian, maka tingkat kebutuhan para petaninya harus dipenuhi, baik kebutuhan pupuk organik bersubsidi, perbaikan irigasi, traktor, maupun kebutuhan yang lain. Kalau tidak, tentu akan berdampak terhadap kualitas hasil panen tanaman padi," tutupnya. (YAN).