SERANG,(Banten88.com):Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (ARB) meminta pengurus DPD Golkar Provinsi Banten menerima apapun keputusan DPP Golkar terkait figur bakal calon yang diusung dalam Pilgub Banten 2017. ARB mengatakan hal tersebut dalam prosesi pengambilan sumpah pengurus DPD Golkar Provinsi Banten Periode 2016-2021, di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang, Jumat (8/4).
“Tadi saya menambahkan dalam pidato pelantikan. Apakah saudara bersedia mendukung calon yang diputuskan Golkar meskipun berbeda. Kenapa saya menginginkan kemenangan di Banten ini, saya ingin kita menang, kalau pecah, saya kira tidak akan menang,” kata ARB.
Aburizal berharap Golkar Banten tetap menjaga soliditas, soal nanti siapa yang dipilih dilihat berdasarkan hasil survey yang tinggi. “Oleh karena itu, yang berminat silahkan sosialisasi. Tetapi nanti yang ditetapkan hanya satu,” jelasnya.
“Saya minta kepada kader lain yang tidak terpilih sebagai cagub tetap mendukung. Karena itu dalam pelantikan tadi saya katakan mendukung calon yg ditetapkan meskipun bertentangan dengan hati nurani,” tambahnya.
Sedangkan menurut Ketua DPD Golkar Banten, Rt Tatu Chasanah, untuk calon yang akan diusung pada Pilgub nanti keputusannya ada di DPP. Soal nanti siapa yang ditetapkan DPD hanya menerima putusan dari DPP.
“Soal siapa calon yang akan diusung nanti ya itu kewenangan DPP, nanti mereka akan melakukan survey. Mungkin setelah Munaslub, 7 Mei, mendatang, setelah itu barulah kita melakukan tahapan termasuk survey,” jelas Tatu.
Tatu juga menanggapi terkait dua kadernya yang mencalonkan diri pada Pilgub 2017 mendatang. Yakni Tb Haerul Jaman dan Andika Hazrumy. “Baik Pak Jaman maupun Andika kedua-duanya merupakan kader, yang lainnya juga punya hak, tapi tetap keputusan ada di DPP. Soal muda kewenangan DPP, pokoknya nanti bagaimana DPP yang memutuskan, yang jelas pusat meminta harus satu calonya untuk mencegah konflik di internal,” jelas Tatu.
Tatu menambahkan, jika ada kadernya yang tidak terpilih sebagai calon namun tetap mengikuti Pilkada lewat partai lain dirinya akan menunggu keputusan DPP, kami hanya melanjutkan saja. “Jika terjadi biasanya yang sudah-sudah dipecat,” jelasnya.
Tatu juga berharap setelah Pilkada nanti tidak ada lagi kuning, biru, putih, hijau, dan sebagainya, hanya satu merah putih. Kita bekerja untuk Banten dan untuk Indonesia. Saat ditanya terkait komukasi dengan partai lain. Tatu menjelaskan Golkar sudah lama membuka komunikasi, kami partai terbuka.
Sementara itu, salah satu bakal calon Gubernur Banten Andika Hazrumy, mengatakan, proses politik dan penjaringan sedang dilakukan oleh Golkar khususnya. Momentum ini kita sambut baik. “Saya menunggu proses politik Golkar baik dari segi penjaringan, survei maupun aspirasi masyarakat. Saya belum tahu konstalasinya, seperti apa kebijakannya. Yang jelas kita tunggu saja, dan jika sudah ada keputusan dari DPP saya akan jawab, dan saya tidak akan mendahului DPP,” jelas Andika.(YAN).