Serang(Banten88.com): Seluruh SMP, baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Serang melaksanakan kegiatan Ujian Nasional tahun pelajaran 2017/2018 secara serentak. Kegiatan ini di gelar dari 23 sampai 26 April 2018, dengan 4 mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.
Sistem yang digunakan ada yang berbasis komputer (UNBK) serta berbasis kertas dan pensil (UNKP). Namun, SMPN 2 Jawilan, Kabupaten Serang, memilih menggunakan UNKP karena sekolah belum memiliki fasilitas dan sarana komputer. Hal ini dikatakan Kepala SMPN 2 Jawilan, H. Riyadi Santosa, M.Pd kepada wartawan, pada hari kedua pelaksanaan UNKP di sekolah, kamis (26/4/2018).
H. Riyadi Santosa mengungkapkan, peserta yang ikut ujian total keseluruhan ada 272 anak yang terbagi tiga sekolah. Untuk SMPN 2 Jawilan jumlahnya 209 anak, SMP IT Karya Mandiri Jawilan 44 anak dan sisanya dari SMP Darul Ikhwan Jawilan. Ruangan yang digunakan sebanyak 15 ruang, setiap ruangnya diawasi 2 orang pengawas.
“Untuk ruang 1 sampai ruang 11 dari peserta SMPN 2 Jawilan dan untuk ruang 12 sampai 15 dari peserta SMPIT Karya Mandiri dan SMP Darul Ikhwan,”ungkapnya.
H. Riyadi Santosa menambahkan hingga kini sekolahnya belum bisa melaksanakan UNBK, karena terkendala fasilitas sarana dan prasarana sekolah. Sementara aset komputer yang milik sekolah kurang dari 5 unit. Sedangkan untuk melaksanakan UNBK itu, sekolah harus punya 70 unit komputer.
“Kalau tahun depan ingin melaksanakan UNBK maka peran serta masyarakat harus ditingkatkan mengingat pengadaan komputer tidak bisa ditopang dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Bisa saja misalnya, orang tua melakukan musyawarah kemudian hasilnya laptopnya pinjam dari orang tua dan sekolah menyiapkan jaringan serta alat bantu lainnya, ini bisa terlaksana UNBK. Dan harus dipersiapkan mulai sekarang,”katanya.
Menurut H. Riyadi Santosa, sekolah sudah berusaha mengajukan permohonan komputer kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang mengingat jatahnya hanya terbatas dan pembagiannya tidak merata, SMPN 2 Jawilan belum dapat bantuan komputer.
“Jadi selain mengusulkan bantuan ke pemerintah daerah, peran serta orang tua murid dalam berkontribusi dengan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kalau slogan sekolah, yang dicanangkan gratis, apa-apa gratis kemungkinan tahun depan, UNBK belum bisa diwujudkan,”ungkapnya. ( Iman) .