Serang, (Banten88.com) – Gebernur Banten Rano Karno menjawab spekulasi tentang mutasi dan rolling jabatan yang selama ini menjadi kegelisahan para pegawai Pemprov Banten. Jawaban Rano sekaligus membenarkan jika saat ini dia bersama timnya sedang menginventarisir siapa saja para pejabat yang masih dipertahankan dan siapa saja yang akan dibuang. Yang pasti, semua sudah ada di kantong celana Rano, tinggal menunggu eksekusi saja.
Pernyataan Gubernur Rano disampaikan saat memimpin apel pada Hari Perhubungan Nasional di halaman Masjid Al-Bantani, kawasan KP3B Kota Serang. Dalam sambutannya dengan lugas Rano meminta seluruh pegawai yang ada di semua SKPD tidak perlu merasa resah jika terjadi mutasi atau rotasi. Mutasi yang dimaksud Rano adalah baik mutasi pejabat maupun mutasi staf, karena menurutnya sebagai aparatur pemerintah harus siap ditempatkan di mana saja.
“Tidak harus dijadikan sebagai suatu yang menakutkan. Mutasi atau rotasi bahkan promosi jabatan bagi pegawai adalah suatu keniscayaan. Jadi tidak perlu harus resah karena semua itu sudah sering kita lakukan,” kata Gubernur Rano, Kamis (17/9).
Untuk meyakinkan pegawainya, Gubernur Rano kembali menguraikan mengenai isu mutasi besar-besaran yang selama ini santer dikalangan PNS Pemprov Banten. Dia mengaku mendengar adanya sas sus mutasi tu dari bawahannya yang melaporkan jika dalam waktu dekat Pemprov akan melakukan mutasi besar-besaran terhadap para staf yang ada di SKPD, sehingga isu itu mengakibatkan keresahan terutama para pegawai yang merasa nyaman di tempatnya sekarang.
“Kenapa haru gelisah, tentu ini kita lakukan untuk penyegaran sekaligus mengembalikan agar aparatur pemerintah dapat bekerja sesuai bidang dan keilmuannya. Kalau mereka bekerja tidak sesuai dengan latar belakang keilmuannya, maka akan ada pegawai bekerja malas-malasan dan cepat jenuh, sehingga tuntutan aparatur yang professional itu menjadi tidak ada,” ujarnya.
Dikatakan Rano, untuk mencetak aparatut yang handal, rotasi ini perlu dilakukan tujuannya tak lain agar pegawai tidak terlalu lama bekerja di satu tempat sehingga berujung pada kejenuhan, maka harus dilakukan penyegaran pegawai. “Salah satu tujuannya untuk penyegaran pegawai, dan dengan melakukan rolling diharapkan antar pegawai bisa saling mengenal, karena tidak ketemu dengan pegawai yang itu-itu saja,” jelasnya.
Rano menolak jika rencana mutasi besar-besaran ini dikaitkan dengan upaya bersih-bersih dari orang-orangnya mantan Sekda Banten Kurdi Matin. Menurut dia, jauh hari sebelumnya rencana untuk melakukan rolling jabatan dan staf ini sudah masuk dalam agenda kerjanya. Mengenai isu yang berkembang yang tidak akan memberi ruang terhadap gerbong Kurdi Matin, sejauh ini isu tersebut sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak mengerti dan tidak suka atas apa yang sedang dia lakukan bersama jajarannya.
“Biarkan saja tidak perlu ditanggapi serius, hidup ini ada yang suka ada pula yang tidak suka, maka jangan menjadi ketakutan untuk mencetak aparatur yang handal sesuai ke-ilmuannya. Jadi tidak ada orang-orangan, ini sistem yang mengharuskan,” urainya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sas sus mengenai rolling pegawai dan mutasi jabatan di sejumlah SKPD Pemprov Banten menjadi isu menakutkan bagi kalangan PNS yang merasa sudah asik di tempat kerjanya. Karena, diluar ring kekuasaan Gubernur Rano Karno, Baperjakat swasta yang mengaku dari kelompok Gubernur terus melakukan penjajakan untuk menempatkan orang-orang yang dianggap loyal dan bisa mengamankan kebijakan Gubernur Rano.
Baperjakat bayangan ini yang ditugaskan untuk menginventarisir siapa saja orang-orang yang akan dibawa masuk kedalam gerbong pemerintahan Gubernur Rano, mulai penempatan pejabat eselon IV, III dan II, jika tidak meleset catatannya sudah ada di saku Baperjakat bayangan. Isu ini tentunya bukan sebagai barang baru, sejak dulu juga sudah ada, namun kali ini lebih vulgar tidak secantik pada saat timnya mantan Gubernur Atut Chosiyah.
Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, Gubernur Rano dalam waktu dekat akan merombak total sejumlah pejabat yang duduk di SKPD gemuk. Sebut saja DPKAD dan kepala UPT-nya, Dinas PU, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan serta beberapa pejabat yang ada di Badan dan Kantor. Mutasi ini dilakukan sebagai bersih-bersih dari kelompoknya Kurdi Matin, dan tentunya menempatkan pejabat baru yang bisa diajak kompromi.
Isu tersebut sudah dibantah oleh Sekda Banten, Ranta Soeharta kala itu. Saat dikonfirmasi Ranta membantah jika minggu-minggu ini Gubernur Rano akan melakukan mutasi besar-besaran. Informasi itu dianggap sesat dan tidak perlu untuk ditanggapi lebih jauh. Dia menghimbau agar PNS tetap bekerja sesuai dengan tupoksinya, tidak perlu risau dengan isu-isu yang tidak harus ditanggapi. “Gak ada lah, tidak ada mutasi segala rupa yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, semua normal seperti biasa,” katanya.
Menurut Ranta, sejauh ini tidak ada persiapan pelantikan baik ditingkat eselon II, III maupun IV yang ramai dibicarakan pegawai. Apalagi ada isu mutasi besar-besaran, karena jika itu dilakukan tentunya agendanya sudah disusun dan dibicarakan bersama. “Ah tidak ada itu segala pelantikan pejabat besar-besaran, saya jamin saat ini belum ada,” ujar Ranta dikonfirmasi melalui telepon selullernya, Senin (14/9) .
Dikatakan Ranta, saat ini dia tengah disibukan dengan penyusunan APBD 2016 yang harus selesai dalam waktu dekat. Selain menyusun APBD, dia juga sedang menyelesaikan LHP BPK yang menjadi tanggungjawabnya untuk segera terselesaikan. “Saya ini benar-benar lagi sibuk mengerjakan yang lebih penting, kasi tau itu gak ada. Terus kenapa harus menjadi keresahan juga ya biasa saja namanya juga pegawai, kalau harus di pindah ya pindah,” jelasnya. (Dang)