Indonesia English
Jumat, 19 April 2024 |
Nasional - Hukum dan Kriminal

Tidak Sesuai Spek, Proyek MCK Jadi Bancakan

Rabu, 11 November 2015 08:25:51 wib - Komentar

Serang, (Banten88.com): proyek pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten tahun 2014 diduga banyak tidak sesuai spek dan terkesan dilaksanakan asal jadi. Proyek penyediaan sarana air bersih penanggulangan kemiskinan yang tersebar di provinsi Banten pada tahun 2014 mencapai 490 titik dengan anggaran perlokasi 100 juta. 

Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014 pada APBD murni Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Provinsi Banten telah mengalokasikan pembangunan MCK 165 lokasi. Pada APBD Perubahan 2014 bertambah menjadi 325 titik. Sehingga jumlah total pembangunan MCK tahun 2014 mencapai 490 titik dengan menghabiskan anggaran 49 Miliar.

 

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, dari nilai perlokasi 100 juta kegiatan yang akan dilaksanakan berupa 2 lokal MCK lengkap dengan sarana lainnya. Kegiatan pembangunan MCK itu dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan mengacu kepada RAB dan Spesifikasi gambar yang telah dibuat oleh dinas.

 

Beberapa titik lokasi yang dilaksanakan oleh pihak ketiga kegiatan pembangunan MCK diduga tidak sesuai spek yang sudah tertuang dalam rencana gambar dan RAB. Seperti di lokasi Desa Lebak Wangi, Kecamatan Kibin, Kabupaten serang. Dalam RAB proyek MCK harus memasang bak mandi dan kloset jongkok namun fakta dilapangan kloset jongkok tidak dipasang, mesin jet pump yang seharusnya dipasang yang ada 1 unit compressor.

 

Ketua LSM Gerakan Transparansi Anggaran Rakyat (GTAR) Provinsi Banten, Romy Safriyal mengatakan, kegiatan pembangunan MCK yang dilaksanakan oleh DSDAP banyak bermasalah karena dari kegiatan MCK itu dilaksanakan asal jadi sehingga dinas hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.

 

“Secara resmi lembaga kami sudah melaporkan praktik dugaan korupsi kepada KPK, dan kita sudah sampaikan berkaitan dengan bobroknya proyek tersebut,” katanya..

Dikatakan Romy, kegiatan MCK itu selebihnya dipergunakan untuk bancakan dan akal-akalan Dinas dan Dewan saja, karena dana puluhan miliar yang begitu besar tidak bermanfaat dirasakan oleh masyarakat. “Data kami komplit, sekarang kita tunggu saja proses hukumnya dan kita kawal bersama, biar KPK yang menindaklanjuti dari temuan yang kami berikan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut Romy menjelaskan, dari pekerjaan tahun lalu sudah dinyataan bermasalh, kini tahun 2015, jumlah MCK yang akan dibangun sebanyak 630 titik dengan anggaran 150 juta perlokasi. Jika dihutung dana APBD yang dikelola oleh DSDAP Provinsi Banten untuk pembangunan MCK mencapai 94,5 Miliar.

 

“Logikanya ditahun ini untuk kegiatan APBD murni saja yang memiliki waktu 120 hari fisiknya bermasalah, nah ini di perubahan yang hanya memiliki waktu satu bulan, coba mau jadi apa itu pekerjaan.Tahun 2014 ada yang fiktif, dan kita akan uji datany,”. ujarnya.

Kasi Penyediaan Sarana Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, Adib Solihin ketika dikonfirmasi via telepon genggamnya mengatakan, saat ini dia sedang berada di Jakarta mengikuti kegiatan yang dilakukan Kementrian PU. “Untuk MCK besok saja kita ngobrol di kantor, saya masih di Jakarta,” katanya singkat. (Win).

 

KOMENTAR DISQUS :

Top