Indonesia English
Jumat, 29 Maret 2024 |
Pemerintahan

Wagub Andika Laporkan Kemajuan Banten kepada Para Pejuang Kemerdekaan

Rabu, 15 Agustus 2018 18:22:43 wib - Komentar
Andika Hasrumy pada acara Tasyakuran dan ramah tamah bersama para pejuang perintis dan mempertahankan kemerdekaan RI dalam rangka HUT RI ke 73 tingkat Provisni Banten, Rabu (15/8).

SERANG,(Banten88.com): Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengungkapkan sejumlah perkembangan pembangunan di Provinsi Banten yang telah berhasil dilakukan selama Banten menjadi Provinsi sejak tahun 2000 lalu, dalam sambutannya pada acara Tasyakuran dan ramah tamah bersama para pejuang perintis dan mempertahankan kemerdekaan RI dalam rangka HUT RI ke 73 tingkat Provisni Banten, Rabu (15/8).

Acara yang dihadiri para pejuang perintis kemerdekaan, veteran, purnawirawan, wredhatama dan Warakauri yang tingal di Banten tersebut digelar di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (P3B), Curug, Kota Serang.

Dalam sambutannya Andika mengatakan, Provinsi Banten telah menunjukkan berbagai keberhasilan yang menjadi kebanggaan seluruh warga Banten. Andika menyebut, IPM atau indeks pembangunan manusia Banten mengalami percepatan pertumbuhan sehingga telah mencapai 71,42 pada tahun 2017. “Dan ini menjadikan Banten sebagai daerah berkategori IPM tinggi,” imbuhnya.

Pertumbuhan ekonomi Banten pada semester I tahun 2018, kata Andika, mencapai 5.59% atau jauh di atas capaian nasional yang hanya 5.27%. Investasipun mengalir deras ke Provinsi Banten di mana realisasinya pada semester I 2017 telah mencapai Rp 20,4 trilyun. Di bidang pertanian, Andika mengungkapkan, angka produksi gabah kering giling pada tahun 2017 juga telah menembus 2,42 juta ton.  “Prestasi itu semua dilengkapi dengan pengelolaan keuangan Banten yang telah dinilai Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya.

Namun demikian, kata Andika, pada bagian lain memang masih terdapat sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah seluruh stake holder di Banten. Hal tersebut di antaranya adalah persoalan ketimpangan ekonomi di wilayah utara dan selatan.

Diungkapkan Andika, pendapatan per kapita kota Cilegon di wilayah utara Banten telah mencapai Rp 195 juta, sedangkan Kabupaten Lebak yang berada di wilayah selatan Banten memiliki pendapatn per kapita hanya sebesar Rp 17,3 juta. “Demikian juga Kabupaten Pandeglang hanya sebesar Rp 17,9 juta,” imbuhnya.

Terkait ketimpangan ini, lebih jauh Andika mengungkapkan, indeks pembangunan manusia (IPM) kota Tangerang Selatan di wilayah utara Banten adalah sebesar 80,84 atau mencapai posisi di atas DKI Jakarta. Di sisi lain IPM Kabupaten Lebak hanya sebesar 62,95. “Maka disini, peran kita semua sangat vital untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan Banten secara lebih adil dan merata,” ujarnya.

Andika menyebut, sinkronisasi program kerja antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota diharapkan dapat mengatasi persoalan ketimpangan wilayah yang masih terjadi. Pemprov Banten sendiri, lanjutnya, telah menetapkan politik anggaran pada RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) Provinsi Banten 2018-2022 diarahkan pada tiga hal, yaitu infrastruktur, aksebilitas pendidikan dan kesehatan. (ERN)

 

KOMENTAR DISQUS :

Top