Jakarta, (Banten88.com): Retinopati diabetik adalah gangguan penglihatan yang mengancam pasien diabetes melitus. Jika terlambat ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
dr Seema Garg dari University of North Carolina Chapel Hill, mengatakan retinopati diabetik adalah komplikasi paling sering yang ditemui pada pasien yang sudah lebih dari 5 tahun mengidap diabetes. Retinopati diabetik menyebabkan rusaknya retina mata akibat gangguan pembuluh darah karena gula darah terlalu tinggi.
"Kebutaan dan gangguan penglihatan secara umum akan sangat mengganggu kemandirian seseorang, produktivitas secara ekonomi, ketahanan keluarga dan kualitas hidup secara menyeluruh," tutur dr Garg, dikutip dari Reuters.
Kebutaan akibat retinopati diabetik sejatinya bisa dicegah. Masalahnya, masih sedikit pasien diabetes yang melakukan skrining dan pemeriksaan mata karena informasi soal ini masih belum menjangkau masyarakat luas.
Dikatakan dr Garg, faktor sosio-ekonomi, lokasi tempat tinggal, akses pelayanan kesehatan hingga budaya merupakan beberapa faktor yang menyebabkan skrining mata pada pasien diabetes belum populer. Untuk itu, salah satu solusinya adalah melakukan skrining jarak jauh atau telemedicine.
"Telemedicine merupakan salah satu strategi yang bisa meningkatkan angka partisipasi skrining di daerah pedalaman maupun terpencil yang notabene kurang mendapat informasi soal ini," tuturnya.
dr Rumita S Kadarisman, SpM(KVR) kepada detikHealth beberapa waktu lalu pernah membahas hal serupa. Ia mengaku seringkali menerima pasien diabetes yang mengalami komplikasi di bagian mata, namun kondisinya sudah cukup parah.
"Mata adalah harta yang sangat berharga, hampir 85 persen kehidupan kita bergantung pada mata. Jaga kesehatan mata sebaik mungkin. Yang terpenting, periksa mata juga bila tahu ada penyakit diabetes," pesan dr Rumita.
Sayangnya, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyebutkan spesialis mata seringkali kurang dilibatkan dalam penanganan pasien diabetes. Masih minimnya edukasi tentang kesehatan mata membuat pasien diabetes jarang diminta untuk melakukan pemeriksaan dan kontrol mata.
"Masalah komplikasi diabetes kan banyak menyangkut penyakit dalam, ke ginjal, jantung, saraf, otak. Untuk mata, saya merasa pelibatan dari teman-teman sejawat masih kurang," ujarnya. (Sumber : Detik.com)